Minggu, 24 Februari 2008

We're Nothing..

Apakah anda pernah berada di puncak suatu gunung..? Atau berada di ketinggian 2.300 m ke atas ..? Pernahkah anda merasa sangat keciilll... sekali saat berhadapan dengan keperkasaan alam..? Itulah yang saya maksudkan. Kita ini sangat kecill, tak ada artinya berhadapan dengan alam. Apalagi berhadapan dengan Sang Pencipta Alam. Kita sangat kecil.., hanya debu.., bahkan tak ada artinya.
Saat saya berada di puncak gunung.. (yang saya pernah adalah di sekitar Jateng - Yogya, maklum.., dana saya terbatas.. Entah di Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, atau Lawu yg sudah berpuluh2 kali..). Apa yang saya dapatkan adalah hikmah dan pelajaran menarik. Yang pasti saat ada di puncak., Subhanallahh....! Pemandangan yang sangat indah dan selalu mengundang saya untuk terus ke sana.. Kita berada di atas awan. Dinginnya angin akan menyentuh kulit kita.., dan saat sunrise.., keindahan panorama dari perpaduan cahaya matahari pagi dan sapuan awan terus berganti detik demi detik. Terlalu sayang untuk dilewatkan. Juga terlalu cepat bila kita segera turun gunung lagi. Ahh.., it's so amazing.. Really.., we're on the top of the mountain !
Tapi maksud saya bukan itu saja. Pernahkah kita berpikir bagaimana kita bisa sampai ke puncak?? Makanan memang salah satu pendukung.., minuman atau vitamin juga begitu. Tapi yang paling penting adalah semangat hidup... Spirit of survival. Pernahkah anda nyasar berhari-hari padahal bekal yang anda bawa hanya ckp untuk sehari saja ? Itu saya alami waktu nyasar di Sumbing waktu ngerayain ultah saya waktu muda dulu. (kawan2 Solo -Yogya yang msh ingat mgkn..) Nyasar sampai hutan2 yang ndak saya kenal., untung ada sungai, sekedar utk minum airnya oke juga. Lebih dari air aqua malahan. Kalo makan cukup daun yang ada, asal kira2 ndak beracun juga oke utk ngganjel perut. (Mgkn perang gerilya spt ini kali ya..). Coba.., kita letih berhari2, meski makan dan minum seadanya, tapi kalo ndak ada semangat hidup ya percuma... Ada kawan yang bekalnya banyak tapi ndak ada semangat kuat ya malah ambruk di tengah jalan. Paling saya support aja ' Ayo.., kamu bisa..'
Satu bukit terlampaui.., ternyata yang kita kira paling atas..ee.., ternyata ada lagi yang lebih atas. Kami mengira bhw kami sdh yang paling atas.., ternyata ada yang lebih atas lagi. Begitu seterusnya.... Seperti yg kita alami dalam hidup.., ternyata msh banyak yg lebih atas daripada kita. Mengingatkan kita utk tidak sombong.
Setelah akhirnya sampai puncak beneran.., kami bergumam. "Allahu Akbar.., Subhanallah..". Selepas solat subuh di puncak.., hati saya bergetar... Bener.! Begitu indahnya alam.., begitu perkasanya dia. Kami sangat kecil.., kami sangat lemah..., dan tidak pantas utk menyombongkan diri dimanapun kita berada. Baik di tengah keperkasaan alam, maupun di tengah masyarakat. Dan yang seharusnya kami lakukan adalah taat pada Nya. Pada yang menciptakan semua keindahan dan keperkasaan alam ini.. Bukan meng explitasi nya habis-habisan. Bodoh dan serakah itu namanya ! Kalo dah serakah begitu.., ya sdh tinggal tunggu kehancuran manusia..
Banyak rahasia Allah yang kami belum tahu. Dan mgkn tidak bakalan bisa tahu. Sebab manusia mmg sering bertindak bodoh dan membodohi diri sendiri... Kita hanyalah setitik debu. We're dust in the wind. NOTHING !