Minggu, 16 Maret 2008

Who governs..?

Bagaimana ini kok kasus BLBI malah mau di peti es-kan..? Lha pantes.., wong jaksa nya saja sudah disuapin duit miliaran.. Itu yang baru ketahuan. Belum yg plus lain lain. Haa..., saya jadi ingat monolog nya mas Butet tentang Sarimin. Dimana nasib nya tukang topeng monyet yg nemukan dompet pak jaksa (atau hakim).., kemudian lapor ke polisi utk ngembalikan itu dompet, malah dituduh mencuri dan akhirnya dihukum. Itu gambaran betapa terhormatnya seorang aparat hukum, sehingga mengorbankan nasib seorang Sarimin yg berniat baik.

Bagaimana ini pemerintah malah seolah nutup mata dan tak punya nyali utk mengusut kasus ini. Apa nggak bisa nemukan bukti lagi..? Biasanya pemerintah kan bisa aja nemukan bukti bukti lain. Entah dengan cara bagaimana., entah di ada-ada kan atau di manipulasi. Itu cerita umum di masyarakat yang tertekan dalam sistem yg tidak transparan. Banyak kasus yg sepertinya pemerintah sdh menyerah kalo melibatkan pejabat atau penguasa. Apa pemerintah kalah pintar dengan para tersangka. Apa negeri ini tak ada orang pintar lagi yg bisa membuat pemerintah punya "ilmu" dan nyali utk berhadapan dengan pecundang2 tadi ??

Soal pecundang, sy jg ingat nasehat seseorang pd saya waktu dia tahu saya kerja dlm struktur pemerintahan. Pesannya hanya satu : "tolong anda jangan jadi bajingan yaa.." Ini sangat berkesan bg saya, krn dia adalah mantan org pemerintahan jg yg tdk tahan melihat lingkungan penyamun tadi. Insya Allah saya berusaha tdk menjadi bajingan tadi, pak..

Kembali ke soal BLBI... He.. saudara2 saya yg pny kewenangan mengurusi soal ini.., bgmn apa anda tidak merasakan betapa negeri ini hancur salah satunya karena ulah penyamun2 tadi. Betapa uang 6 milyar (yg sdh tertangkap) tadi sangat-sangat berarti bagi rakyat kecil.., bagi korban penggusuran.., bagi masyarakat sekitar Lapindo.., atau bagi Sarimin-sarimin yang lain.. Mungkin anda yg terima milyaran tadi memang tidak terpengaruh apapun. Malah anda tambah kaya di atas beban masyarakat. Tapi coba bila anda berada di pihak rakyat kecil atau menjadi sarimin tadi..

Kalo kondisi negara kita sdh dikuasiai kepentingan pribadi pihak yang berwenang.., saya kira kita sdh pantas mengatakan bhw hukum besi oligarkhi- nya Robert Michels sangat relevan dengan kondisi kita. Bahwa organisasi 2 yg semula diirikan scr demokratis, begitu besar cenderung menjadi tidak demokratis.—adanya konsentrasi kekuasaan pd sekelompok elit.--- juga dr asumsi bhw politik adl upaya utk memperoleh, mempertahankan dan memperbesar kekuasaan.

Banyak lagi pertanyaan tentang bagaimana-bagaimana dan bagaimana yang isinya mempertanyakan keadilan dan di pihak mana pemerintah kita sebenarnya sedang berpihak ? Serta siapa sih pemerintah kita ?? Jangan-jangan dia adalah sosok bajingan juga? Atau sosok seperti monyet dalam kisah Sarimin, yang dengan gampang di suruh kesana-kesini, begini dan begitu oleh "majikan pemerintah" untuk kepuasan dan keinginan "majikan" tadi ? Ahh., semoga saya dan anda tidak ikut-ikutan pula jadi seorang pecundang atau bajingan.